LISTRIK DAN BAHAYA KEBAKARAN
Bekerja pada lingkungan kelistrikan
sangat rawan terhadap bahaya kebakaran, baik karena listrik statis maupun
karena listrik dinamis. Kebakaran listrik sebenarnya tidak perlu terjadi jika
syarat-syarat pemasangan dan keamanannya terpenuhi. Pada sistem jaringan lama,
untuk sampai pada pemakai dipergunakan sistem pengaman bertingkat, sehingga
kemungkinan kebakaran sebagai akibat timbulnya panas yang berlebih sangat
kecil.
Kebakaran terjadi karena tindakan
dari para pemakai daya listrik sendiri yang tidak paham tentang bahaya listrik.
Sebagai contoh, saat terjadi hubung singkat yang mengakibatkan sekering putus,
kemudian kita menyambung kawat sekering dengan kawat berdiameter lebih besar
(tanpa memperhitungkan arus yang lewat), sehingga arus yang lewat kawat menjadi
lebih besar (tidak sesuai dengan ketentuan keamanan). Hal ini menyebabkan panas
yang berlebih pada penghantar meleleh dan timbullah hubung singkat yang
disertai dengan bunga api, bunga api inilah yang sering menyebabkan terjadinya
kebakaran.
Kebakaran yang terjadi pada sistem
jaringan terjadi akibat dari bersinggungannya dua hantaran, kadang-kadang
terjadi ledakan ringan yang mengakibatkan putusnya ikatan penghantar. Disinilah
banyak terjadi kecelakaan karena sistem proteksi putus hantaran tidak
berfungsi. Apabila terjadi ledakan pada reaktornya, semata-mata karena sistem
proteksi yang berada dalam tabung reaktor bekerja. Hal ini terjadi bila batas
beban lebih dilampaui atau terjadi hubung singkat
pada
sistem.
ü Bahaya kebakaran listrik dapat
disebabkan oleh listrik statis dan listrik dinamis
ü Untuk setiap kelas kebakaran dengan
penyebab kebakaran yang berbeda membutuhkan penanganan dan penggunaan peralatan
pemadam yang berbeda
ü Pemasangan dan penggunaan instalasi
listrik yang sesuai dengan standar Peraturan Umum Instalasi Listrik dapat
mengurangi resiko kebakaran karena hubung singkat.
1)
Tindakan-tindakan yang harus segera
dilakukan agar kebakaran listrik tidak berakibat fatal adalah :
ü Memutuskan
penghubung utama dari sistim instalasinya
ü Bila
arus listrik telah terputus, jika memungkinkan jauhkan segala benda yang mudah terbakar
dari lokasi kebakaran
ü Gunakan
alat pemadam kebakaran yang ada
2) Salah
satu contoh tindakan yang sering menyebabkan kebakaran listrik yaitu mengganti
kawat sekering yang putus dengan kawat yang mempunyai diameter lebih besar,
sehingga arus yang melewati kawat menjadi lebih besar. Hal ini menimbulkan
panas yang lebih pada kawat penghantar. Karena terlalu panas kawat penghantar
akan meleleh dan terjadi hubung singkat yang disertai dengan bunga api, bunga
api inilah yang kemudian bias mengakibatkan kebakaran.
3)
Alat-alat pengaman bahaya kebakaran
listrik adalah :
ü APAR
(Fire Extinguisher/racun api) peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat
multi guna karena dapat dipakai untuk kebakaran jenis A, B dan C. Peralatan ini
mempunyai ukuran beratnya yang sesuai dengan besar kecilnya resiko kebakaran yang
mungkin timbul di daerah tersebut. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut
ada yang dari bahan kimia kering, fram busa dan CO2 untuk bahan Halon akan merusak lapisan ozon.
ü Hydran
terdiri dari Hydran gedung, Hydran halaman, Hydran kota yang bisanya mempunyai lokasi
sangat dekat dengan titik api.
ü Fire alarm (alarm kebakaran) yang
akan berbunyi ketika terjadi kebakaran.
No comments:
Post a Comment