Translate

Friday, June 15, 2012

Listrik dan bahaya kebakaran


LISTRIK DAN BAHAYA KEBAKARAN

Bekerja pada lingkungan kelistrikan sangat rawan terhadap bahaya kebakaran, baik karena listrik statis maupun karena listrik dinamis. Kebakaran listrik sebenarnya tidak perlu terjadi jika syarat-syarat pemasangan dan keamanannya terpenuhi. Pada sistem jaringan lama, untuk sampai pada pemakai dipergunakan sistem pengaman bertingkat, sehingga kemungkinan kebakaran sebagai akibat timbulnya panas yang berlebih sangat kecil.

Kebakaran terjadi karena tindakan dari para pemakai daya listrik sendiri yang tidak paham tentang bahaya listrik. Sebagai contoh, saat terjadi hubung singkat yang mengakibatkan sekering putus, kemudian kita menyambung kawat sekering dengan kawat berdiameter lebih besar (tanpa memperhitungkan arus yang lewat), sehingga arus yang lewat kawat menjadi lebih besar (tidak sesuai dengan ketentuan keamanan). Hal ini menyebabkan panas yang berlebih pada penghantar meleleh dan timbullah hubung singkat yang disertai dengan bunga api, bunga api inilah yang sering menyebabkan terjadinya kebakaran.

Kebakaran yang terjadi pada sistem jaringan terjadi akibat dari bersinggungannya dua hantaran, kadang-kadang terjadi ledakan ringan yang mengakibatkan putusnya ikatan penghantar. Disinilah banyak terjadi kecelakaan karena sistem proteksi putus hantaran tidak berfungsi. Apabila terjadi ledakan pada reaktornya, semata-mata karena sistem proteksi yang berada dalam tabung reaktor bekerja. Hal ini terjadi bila batas beban lebih dilampaui atau terjadi hubung singkat
pada sistem.
ü  Bahaya kebakaran listrik dapat disebabkan oleh listrik statis dan listrik dinamis

ü  Untuk setiap kelas kebakaran dengan penyebab kebakaran yang berbeda membutuhkan penanganan dan penggunaan peralatan pemadam yang berbeda

ü  Pemasangan dan penggunaan instalasi listrik yang sesuai dengan standar Peraturan Umum Instalasi Listrik dapat mengurangi resiko kebakaran karena hubung singkat.

1) Tindakan-tindakan yang harus segera dilakukan agar kebakaran listrik tidak berakibat fatal adalah :
ü Memutuskan penghubung utama dari sistim instalasinya
ü Bila arus listrik telah terputus, jika memungkinkan jauhkan segala benda yang mudah terbakar dari lokasi kebakaran
ü Gunakan alat pemadam kebakaran yang ada

2)   Salah satu contoh tindakan yang sering menyebabkan kebakaran listrik yaitu mengganti kawat sekering yang putus dengan kawat yang mempunyai diameter lebih besar, sehingga arus yang melewati kawat menjadi lebih besar. Hal ini menimbulkan panas yang lebih pada kawat penghantar. Karena terlalu panas kawat penghantar akan meleleh dan terjadi hubung singkat yang disertai dengan bunga api, bunga api inilah yang kemudian bias mengakibatkan kebakaran.


3)   Alat-alat pengaman bahaya kebakaran listrik adalah :

ü APAR (Fire Extinguisher/racun api) peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat multi guna karena dapat dipakai untuk kebakaran jenis A, B dan C. Peralatan ini mempunyai ukuran beratnya yang sesuai dengan besar kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul di daerah tersebut. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kimia kering, fram busa dan CO2 untuk bahan Halon akan merusak lapisan ozon.

ü Hydran terdiri dari Hydran gedung, Hydran halaman, Hydran kota yang bisanya mempunyai lokasi sangat dekat dengan titik api.

ü Fire alarm (alarm kebakaran) yang akan berbunyi ketika terjadi kebakaran.

No comments:

Post a Comment