Translate

Sunday, March 8, 2015

TOPOGRAFI BANDAR UDARA FOR BASIC PKP-PK

Pengertian aerodrome
Aerodrome adalah suatu daerah diperairan atau di daratan yang ditentukan termasuk bangunan, instalasi dan perlengkapan/alat alat untuk dipergunakan sebagian atau keseluruhan, bagi pendaratan, pemberangkatan dan pergerakan pesawat udara;

Penjelasan tentang area bandar udara
5.2.1      Movement area adalah bagian dari aerodrome yang dipergunakan untuk take off dan landing pesawat udara dan untuk pergerakan pesawat udara;
5.2.2      Manouvering area adalah bagian dari aerodrome yang dipergunakan untuk landing dan take off pesawat udara dan untuk pergerakan pesawat udara yang berhubungan dengan take off dan landing , tetapi tidak termasuk apron
5.2.3      Runway adalah suatu daerah persegi panjang yang di daratan yang telah dipilih dan disediakan untuk landing dan take off pesawat  udara sepanjang sisi panjangnya;
5.2.4      Landing area adalah bagian dari daerah pergerakan yang digunakan untuk landing dan take off;
5.2.5      Aerodrome elevation adalah ketinggian suatu titik tertinggi di daerah pendaratan, diukur dari permukaan laut;
5.2.6      Stop way adalah suatu daerah di ujung runway pada arah take off yang berbentuk persegi empat panjang, dipersiapkan sebagai daerah yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu oleh pesawat udara apabila pesawat udara mengalami kegagalan  saat take off;
5.2.7      Apron adalah suatu daerah yang ditentukan di aerodrome untuk keperluan penempatan pesawat udara, memuat penumpang dan membongkar barang, pengisian bahan bakar, parkir dan perawatan kecil pesawat udara;
5.2.8      Taxiway adalah suatu jalur yang telah ditentukan dan dipersiapkan untuk pesawat udara yang taxi;

5.2.9      Threshold adalah awal dari runway yang dipergunakan untuk landing;
5.2.1      Clearway adalah suatu daerah persegi panjang di daratan atau perairan di bawah pengawasan yang berwenang , ditentukan dan dipersiapkan sebagai daerah yang dapat dipergunakan oleh pesawat udara untuk melakukan sebagian dari initial climb menuju ketinggian tertentu;
5.2.2      Shoulder adalah suatu daerah yang berbatasan langsung dengan kanan kiri runway , umumnya ditanami rumput dan bebas dari rintangan yang membahayakan, yang dipergunakan untuk menampung kemungkinan adanya pesawat udara yang keluar dari jalur runway secara tidak sengaja;
5.2.3      Taxiway adalah suatu jalur yang telah ditentukan dan dipersiapkan untuk pesawat udara yang taxi;
5.2.4      Threshold adalah awal dari runway yang dipergunakan untuk landing;
5.2.5      Displaced threshold adalah threshold yang dipindahkan , disebabkan :
             a.   Kerusakan runway;
b.    Adanya obstacle (rintangan) di daerah sebelum runway;
5.2.15 Holding bay adalah suatu daerah dimana pesawat udara dapat menunggu atau untuk memberikan jalan kepada pesawat udara lainnya guna terselenggaranya kelancaran lalu lintas di darat;
5.2.16 Aerodrome Reference Point adalah letak geografis suatu bandar udara dan dinyatakan dalam derajat lintang (latitude) dan derajat bujur (longitude);
5.2.17 Acces road adalah jalan yang dapat dilalui kendaraan PKP-PK yang menghubungkan Fire Station dengan runway dan daerah pergerakan pesawat udara;
5.2.18 Rapid response area adalah daerah atau lokasi sejauh 150 meter di kiri / kanan runway dan 1000 meter dari masing-masing ujung runway yang rawan terhadap kecelakaan pesawat udara;
5.2.19 Inspection road adalah jalan di daerah sisi udara dan di sekeliling bandar udara yang diperuntukkan pemeriksaan fasilitas penerbangan di dalam bandar udara;
5.2.20  Perimeter bandar udara adalah pagar pembatas bandar udara
Runway
Penentuan arah runway
Untuk menentukan arah (heading) suatu runway selain faktor lokasi    /lapangan, juga faktor angin sangat menentukan;
Pengamatan arah angin dilaksanakan untuk sekurang-kurangnya 5 tahun dan paling sedikit 8 kali setiap hari (dengan interval waktu yang sama);
5.3.1      Ukuran Runway
CODE
NOMOR
UKURAN DASAR         PANJANG RUNWAY
LEBAR
RUNWAY
LEBAR
TAXIWAY

1

2

3

4

Kurang dari 800 m

800 s.d tidak termasuk 1200 m

1200 s.d tidak termasuk 1800 m

1800 m ke atas

18 – 23 m

23 – 30 m

30 – 45 m

45 m

7,5 m

10,5 m

15 – 18 m

18 – 23 m


5.3.2      Parallel Runway
a.   Runway lebih dari satu dan posisinya sejajar;
      Jarak antara parallel runway minimum dihitung dari centre line tiap runway  :
1)  210 m   (700 feet) untuk code nomor runway 3 atau 4;
2)  150 m   (500 feet) untuk code nomor runway 2;
3)  120 m   (400 feet) untuk code nomor runway 1;
            b.   Runway designated Marking
1)      Terdiri dari 2 (dua) nomor untuk parallel runway akan    diberikan tambahan huruf;
2)      Untuk dua parallel runways         :    L , R
3)      Untuk  tiga parallel runways        :    L , C , R

1)    Untuk empat parallel runways     :    L , R , L , R
2)   Untuk lima parallel runways         :    L , C , R , L , R atau   L , R , L , C , R
3)   Untuk enam parallel runways      :    L , C , R , L , C , R
Note  :   L    =  Left
              C    =  Centre
              R    =   Right
5.3.4     Nomor Runway
              a.   Azimuth runway dibulatkan menjadi puluhan derajat;
              b.    1º ,  2º,  3º, 4º  dibulatkan ke bawah;

              c.  5º ,  6º,  7º,  8º ,  9º  dibulatkan ke atas;
              d.    Contoh  124º     menjadi   120 º;
                                   126 º    menjadi   130 º;
e.  Cara menentukan nomor runway
     Diumpamakan azimuth suatu runway adalah  135º , maka nomor runway adalah  :  135º dibulatkan  140º dan nomor runway adalah  14.  Sedangkan runway yang berlawanan adalah 140º + 180º  =  320º   dan nomor runway adalah  32;
Shoulder
5.4.1          Kebutuhan shoulder
a.    Untuk runway code number 4 diperlukan shoulder;
b.    Jika lebar runway sudah 60 meter (200 feet) atau lebih shoulder bisa ditiadakan;
5.4.2       Lebar shoulder
Kesamping runway sehingga seluruh lebar runway dan ke dua shoulder tidak kurang dari 60 m (200 feet);
5.4.3           Kekuatan shoulder
Dipersiapkan untuk menampung pesawat apabila keluar dari runway sehingga tidak mengakibatkan kerusakan poesawat udara dan juga kuat untuk menampung kendaraan-kendaraan yang beroperasi di shoulder;
Runway Strip
Suatu daerah yang ditentukan termasuk runway dan stopway (jika ada) yang dipersiapkan :
5.5.1      Untuk mengurangi kerusakan apabila pesawat udara keluar dari runway;
5.5.2      Untuk melindungi pesawat udara selama take off dan landing;
Stopway
5.6.1      Lebar stopway sama dengan lebar runway;
5.6.2      Kekuatan stopway
Dipersiapkan untuk menampung pesawat udara apabila gagal melaksanakan take off dan tidak dapat berhenti di runway (keluar dari landasan) , sehingga pesawat udara tidak rusak berat;
Taxiway
5.7.1      Dipersiapkan untuk memperlancar dan keselamatan pergerakan pesawat udara di darat;
5.7.2      Jika end of runway (ujung dari runway) tidak dilengkapi dengan taxiway , bisa dibuatkan suatu daerah di ujung runway dimana dapat digunakan pesawat udara untuk membuat belokan yang disebut Turning area;
5.7.3      Kekuatan taxiway sekurang kurangnya sama dengan kekuatan runway, yang mana dalam kenyataannya taxiway akan menampung pesawat udara semakin banyak, yang bergerak atau yang berhenti.

 Marking
5.8.1      Runway marking
Pembuatan marking dengan warna yang menyolok biasanya warna putih;
a.  Runway designation marking   :  Terdiri dari 2 nomor;
                                                          (untuk parallel runway diikuti    dengan huruf L, C, atau R)
b.  Threshold marking  :  Strip-strip putih di ujung runway kalau runway designation marking terletak di antara threshold marking minimum 3 strip di kiri kanan runway centre line;
c. Runway centre line marking     :   Garis putih terputus putus pada pertengahan runway;
d.  Runway side strips marking    :    Garis putih tidak terputus putus sisi kiri dan kanan runway;
 e.  Fixed distance marking           :    Warna kuning dibuat 1000   ft dari threshold;
 f.  Touch down zone marking      :    Garis putih berpasangan di kiri kanan runway centre line;
5.8.2    Taxiway marking
            Pembuatan marking dengan warna yang menyolok biasanya   
            warna kuning;
           a.  Taxiway centre line marking   : Garis warna kuning tidak terputus;
           b.   Taxy holding position              :  2 (4) garis paralel wana kuning;
                 marking                                     -  1 (2) terputus putus;
                                                                  -  1 (2) tidak terputus putus;

Lights      
5.9.1      Lampu lampu di runway
a.  Threshold                                                   :   hijau;
b.  Centre line                                                 :   putih;
c.  Runway edge (sisi kiri dan kanan)              :   putih;
d.  Runway end                                               :   merah;
e.  Touch zone down                                      :   putih;

5.9.2      Lampu lampu di taxiway                                
a.  Taxiway edge                                             :   biru;
b.  Taxiway centre line                                    :    hijau

5.9.3    Lampu di apron               :   merah;
4     Approach light                                   :    putih – centre line    
                                                                             barette-merah-side
                                                                             bow barette;
5.9.5      Aerodrome rotating beacon light
a.    Lampu berwarna putih menyala secara bergantian;
b.    Terletak di aerodrome atau dekat dengan aerodrome;
c.    Tidak terhalang dan dapat dilihat dari segala arah
d.    Tidak mengganggu pandangan pilot ketika pesawat udara  akan mendarat;
Signal Area
5.10.1   Ketentuan
a. Signal area adalah suatu daerah di aerodrome dipergunakan untuk menempatkan ground signal (tanda-tanda di darat);
b. Warna dari signal area harus kontras dengan warna tanda-tanda yang ditempatkan, diberi pagar warna putih dengan ketinggian tidak kurang dari 0,3 meter;
5.10.2   Macam-macam ground signal
a.    2 (dua) buah garis diagonal warna kuning dengan dasar persegi empat warna merah diletakkan di signal area  menunjukkan larangan untuk mendarat dan kemungkinan larangan tersebut bisa diperpanjang;
b.    1 (satu) buah garis diagonal warna kuning dengan dasar persegi empat warna merah diletakkan di signal area  menunjukkan agar berhati hati pada saat akan mendarat karena adanya kerusakan di manouvering area;
c.    Dumb ball warna putih diletakkan di signal area menunjukkan take off / landing dan taxi hanya dapat dilaksanakan di runway dan taxiway;
Dumb ball putih dengan garis hitam vertical tegak lurus pada porosnya diletakkan di signal area menunjukkan take off, landing dan taxi dapat dilaksanakan tidak terbatas pada runway dan taxiway;
a.    Landing T warna putih atau orange diletakkan di signal area menunjukkan arah landing;
b.    Wind sock atau kantong angin untuk menunjukkan arah dan kecepatan angin (perkiraan)

POMPA PEMADAM KEBAKARAN

Fungsi utama pada unit PKP-PK
9.1.1        Dapat  mengisap air dari segala sumber air bila diperlukan   misalnya bak air, hidran, sungai , danau dsb;
9.1.2      Dapat memancarkan bahan pemadam dari kendaraan operasi PKP-PK dengan lancar tanpa kejutan dalam upaya memadamkan kebakaran;
Jenis pompa
9.2.1      Pompa piston  (piston pump)
a.    Konstruksi utama menggunakan piston
b.    Jenis pompa piston :
                 1)  Pompa piston  torak mengisap – mengangkat
a)      Terdiri dari bagian-bagian antara lain  :
-   Tabung  (cylinder)
-   Tangkai piston;
-   Piston
-   Katup (klep);
b)      Cara kerja
-   Piston bergerak ke atas terjadi pengisapan air (suction);
-   Piston bergerak ke bawah air menuju ruang discharge;
-   Piston bergerak lagi ke atas terjadi pemancaran air ke pembuangan (delivery) dan juga terjadi pengisapan kembali (suction) ;
-   Begitu seterusnya;
2)       Pompa piston mengisap menekan
 a)  Terdiri dari bagian-bagian antara lain  :
-   Tabung  (cylinder)
-   Tangkai piston;
-   Piston 
-  Katup (klep) pengisap dan pembuang
-   Saluran pemasukan dan pembuangan
                        b) Cara kerja
-   Piston bergerak ke atas terjadi pengisapan air (suction);
-   Piston bergerak  ke bawah terjadi pemancaran air ke pembuangan (delivery) dan juga terjadi pengisapan kembali (suction) ;
-   Begitu seterusnya;
3)      Pompa piston gerak berganda;
                        a) Terdiri dari bagian-bagian antara lain  :
-   Tabung  (cylinder)
-   Piston dan tangkainya;
-   Suction (2 bagian)
-   Katup (klep) pengisap 2 buah;
-   Pembuang (delivery) 2 buah;
-   Klep delivery 2 buah;
b)      Cara kerja
-   Piston bergerak ke atas terjadi dua proses yaitu  kehampaan pada ruang dan cairan mengalir ke ruang bagian atas piston;
-   Piston bergerak ke bawah terjadi cairan masuk dan sekaligus mendorong cairan di atas piston keluar (delivery);
4)      Pompa piston gerak berganda dengan cylinder lebih dari satu
a)    Gabungan dari pompa gerak berganda;
b)    Pipa pengisap dan pembuang digabung menjadi satu;

Tujuan model pompa ini untuk mendapatkan lebih tinggi tekanan maupun volume cairan yang dikeluarkan;
a)    Kemampuan yang dicapai lebih tinggi dan cairan yang ke luar stabil;

9.2.1       Pompa putar bergigi  (rotary gear pump)
a.    Konstruksi utama menggunakan gigi-gigi yang diputar di dalam ruangan yang berbentuk bulat atau berbentuk lonjong (exentric).  Pompa ini termasuk jenis Positive Displacement Pump.
b.    Jenis pompa rotary
1)    Pompa putar bergigi dengan 2 buah rotor bergigi 8;
a)  Konstruksi
                                                                       -    2 buah rotor dengan gigi 8;
                                                                        -   Ruangan (casing);
                                                                        -   2 buah bagian pengisapan (intake);
                                                                        -   2 buah bagian pembuangan (discharge);
b) Cara kerja
                                                                       -    Kedua rotor berputar dengan gerak putaran berlawanan dimana pada bagian bawah menjauh dan di bagian atas mendekat;
                                                               -    Setiap putaran dari rotor mngisap atau membuang, menyentuh dinding casing bagian dalam, bila pompa ini bekerja maka udara atau  air terbawa dari ruang pengisap ke ruang pembuang oleh gigi rotor melalui kiri kanan dinding;
                                                              - Setelah mendekati ruang discharge akan terdapat tekanan yang mendorong udara atau cairan ke luar;
                                                                      -  Dari perputaran rotor itu mengakibatkan tekanan dan maka udara atau cairan dapat keluar melalui kedua delivery;
2)    Pompa putar bergigi dengan 2 buah rotor (cloverleaf)
a)   Konstruksi
                                       -    Sama halnya dengan pompa bergigi dengan 2 buah rotor bergigi 8 , hanya                                              perbedaan dari bentuk giginya yang berbentuk cloverleaf;
-  Bagian ujung gigi terdapat alat perapat untuk merapatkan gigi pada casing;
-  Alat perapat dapat keluar masuk karena didorong oleh pegas,
- Alat perapat gunanya untuk menekan / menyentuh dinding casing lebih rapat sehingga tidak terdapat kebocoran dari udara atau air yang dibawa dari bagian/ruangan pengisap;
b)     Cara kerja
                                                                            - Sama halnya dengan cara kerja pompa bergigi dengan 2 buah rotor bergigi 8;
                                                                            -  Perbedaannya pada model cloverleaf , bila
      kedua rotor berputar alat perapat akan keluar terdorong oleh pegas yang ada sehingga membentuk kedap/rapat dengan casing;

9.2.1      Pompa centrifugal  (centrifugal pump)
a.      Faktor penyebab pemindahan pemakaian dari pompa positive displacement kepada pompa centrifugal
1)    Kemampuan pengeluaran air (cairan) dan efektifitas dalam pemakaian ;
2)    Pancaran air stabil dan tidak menimbulkan denyutanserta dapat diatur sesuai kebutuhan;
3)    Pemeliharaan cukup mudah sehingga bila terjadi kerusakan cepat diatasi dan tahan untuk pemakaian dalam kondisi apapun;
b.          Pengertian tentang centrifugal
1)    Centrifugal adalah gaya yang terdapat / bekerja pada suatu benda yang berputar;
2)    Suatu benda berbentuk piringan diputar dapat menimbulkan gaya yang disebut gaya centrifugal dan inilah yang terdapat pada pompa centrifugal;
c.    Bagian bagian pompa centrifugal
Konstruksinya sangat sederhana , komponen utama dari pompa centrifugal adalah  impeller dan volute;
  Komponen pompa centrifugal  :
1)    Impeller;
2)    Volute (diffuser);
3)    Eye (mata) pada impeller;
4)    Vane (sudu) pada impeller;
5)    Suction inlet;
6)    Delivery;
b.          Cara kerja pompa centrifugal;
1)    Air yang diisap dari sumber air atau dari hidran masuk melalui bagian pengisapan dan mengalir ke ara mata (eye) impeller;
2)    Air yang mengalir ke mata impeller tertarik oleh vanes karena perputaran impeller, sehingga di dalamnya terjadi perubahan tekanan dan kecepatan yang mengakibatkan air memancar ke arah luar dari tengah impeller;
3)    Air yang berasal dari impeller tadi dipancarkan ke
4)    dalam ruangan yang berbentuk spiral yang disebut volute dimana bentuknya makin keluar makin melebar.   Bentuk spiral ini yang menyebabkan tekanan dan kecepatan air menjadi sama.
c.         Jenis pompa centrifugal
1)    Pompa centrifugal 1 tingkat  (single stage centrifugal pump ) artinya pompa centrifugal yang memiliki 1 (satu) impeller;
2)    Pompa centrifugal 2 tingkat (double stage centrifugal pump) artinya pompa centrifugal yang memiliki 2 (dua) impeller;
3)    Pompa centrifugal lebih dari 2 tingkat (multi stage centrifugal pump) artinya pompa centrifugal yang memiliki lebih dari 2 (dua) impeller;

Tujuan utama tingkat dari pompa centrifugal (stage) adalah untuk meningkatkan kapasitas pancaran maupun tekanan yang disesuaikan kebutuhan;
Perlengkapan pompa  (pump accessories)
9.3.1          Alat penghampaan udara pompa  (pump primer)
a.    Fungsi pump primer
1)    Digunakan saat mengisap air di sumber air terbuka dan tidak diperlukan bila mengisap air di sumber air yang bertekanan seperti hidran;
2)    Untuk menghampakan udara yang berada di ruang pompa dan slang pengisap;
b.    Sistim pump primer
1)    Positive displacement pump priming system;
a)    Menggunakan sejenis roda gigi atau propeller yang berputar dalam suatu ruangan dengan posisi tertentu;
b)    Roda gigi / propeller tersebut dihubungkan dengan ruangan pompa terisap dan dibuang keluar;
c)    Karena alat priming tersebut menggunakan sejenis roda yang berputar dalam kerjanya maka disebut juga rotary priming yang terdiri dari  2 jenis   :
-   Rotary gear priming;
                                     -   Rotary vane priming;
2)    Engine intake manifold priming system (Vacuum priming system)
a)     Hanya dapat digunakan pada mesin penggerak pompa dengan bahan bakar gasolin;

b)    Cara kerja sebagai berikut  :
      Memanfaatkan proses kerja mesin bensin yaitu bagian suction pompa dihubungkan ke bagian intake manifold sebelum karburator, dan pada bagian ini dilengkapi dengan klep, yang kerjanya membuka dan menutup antara kedua saluran udara yang berasal dari bagian pompa.    Pada saat priming dilakukan, udara berasal dari bagian pompa akan terisap, sehingga terjadi kehampaan udara pada ruangan pompa;
1)    Engine exhaust priming system
a)    Pelaksanaan priming dihasilkan dari proses pembuangan gas sisa pembakaran dari mesin;
b)    Dengan menggunakan sistim vencuri dan pengaturan klep yang bekerjanya membuka dan menutup antar kedua saluran yang menuju ke arah vencuri dan yang normal;
c)    Ketika priming dilakukan, maka gas sisa pembakaran akan menuju ke vencuri , dan pada tempat tersebut akan terjadi tekanan rendah, sehingga udara yang berasal dari pompa akan terisap keluar dan maka terjadi kehampaan udara pada ruang pompa;
b.    Proses pengisapan air setelah pelaksanaan priming
1)    Priming dimaksudkan untuk menghampakan udara pada ruang pompa dan ruang slang pengisap;
2)    Setelah terjadi kehampaan udara pada ruang pompa dan slang pengisap , maka terjadi perbedaan tekanan  di luar pompa dengan tekanan di dalam pompa.  Artinya tekanan di luar pompa lebih besar dari pada di dalam pompa;
3)    Slang pengisap yang dicelupkan kedalam sumber air terbuka berhubungan langsung dengan perbedaan tekanan sebagaimana dimaksud.
4)    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa air dapat masuk dari sumber air terbuka ke dalam pompa , karena tekanan udara luar yang besarnya 1 atm, akibat dari usaha penghampaan udara pada bagian dalam pompa;
9.3.1       Alat penunjuk tekanan
a.    Compound gauge
1)     Berfungsi sebagai penunjuk tekanan pada saat akan dilakukan proses pengisapan;
2)    Proses pengisapan dilakukan dengan 2 (dua) cara :
a)    Dari sumber air terbuka (tidak bertekanan);
Dari sumber air yang bertekanan;
1)                   Penunjuk tekanan dibawah 1 atm (negative pressure)
2)                    Penunjuk tekanan di atas 1 atm (positive pressure);
b.    Discharge pressure gauge
1)     Berfungsi sebagai penunjuk tekanan pada saat proses pancaran;
2)     Tekanan yang dihasilkan tergantung dari kecepatan putaran impeller;
3)     Perlu diperhatikan , suatu tekanan tinggi yang dihasilkan dari pompa yang sedang operasi, dapat mengakibatkan  :
a)    Tenaga pancaran yang ditimbulkan sangat besar , sehingga pancaran membahayakan jika mengenai orang;
b)    Tenaga tendangan balik (kick pressure) yang terjadi pada alat pemancar sangat besar sehingga membahayakan operator;
c)    Tekanan tinggi dapat memecahkan slang pemancar yang dipakai;
d)    Tekanan tinggi yang dihasilkan mengakibatkan kesulitan bergerak dalam operasi pemancaran;
Oleh sebab itu para operator kendaraan agar selalu memperhatikan discharge pressure gauge dalam operasi pemancaran;